Cegah Wisatawan Murahan, Koster Wacanakan Pembatasan Turis Asing

Badung

Cegah Wisatawan Murahan, Koster Wacanakan Pembatasan Turis Asing

Tim detikNews - detikBali
Jumat, 05 Mei 2023 11:22 WIB
Gubernur Bali I Wayan Koster
Gubernur Bali I Wayan Koster. Foto: Dwi Rahmawati/detikcom
Badung -

Gubernur Bali I Wayan Koster berencana menerapkan kuota wisatawan asing berkunjung ke Pulau Dewata. Hal tersebut buntut dari maraknya wisatawan asing melanggar dan bertindak nakal.

"Nah, sekarang ini ada fenomena baru, sejumlah wisatawan yang melakukan kenakalan, tidak tertib, paling banyak dari Rusia. Dan apa yang muncul ini tidak bisa begitu saja kami hentikan tiba-tiba, karena kami ketika memulihkan pariwisata, Bali berupaya untuk membangkitkan agar pariwisata ini berjalan lagi," kata Koster di Hotel Trans Resort Bali, Seminyak, Kuta Utara, Badung, Kamis (4/5/2023) dikutip dari detikNews.

Koster mengungkap sejak Januari 2023 hingga sekarang tercatat ada 101 warga negara asing (WNA) dideportasi dari Indonesia. Dari jumlah tersebut mayoritas WNA asal Rusia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada yang dideportasi, ada yang diproses hukum di sini. Proses hukum pidana, yang dideportasi sudah 100 lebih dan paling banyak Rusia 27," katanya.

Menurut Koster, WNA Rusia yang ada di Bali sebanyak 50 ribu orang. Namun, yang dideportasi hanya 27 orang karena pelanggaran berat.
"Nah ini, tidak bisa diatasi kasus per kasus, karena itu saya sedang berupaya untuk menjalankan kebijakan yang sudah diatur dalam peraturan daerah provinsi Bali," ungkap dia.

ADVERTISEMENT

Hal itu akan dibahas dalam agenda seminar 'Haluan Pembangunan Bali 100 tahun'. Koster terbuka untuk menerapkan sistem kuota bagi wisatawan mancanegara di Bali.

"Jadi kami akan menerapkan satu kebijakan tidak lagi mass tourism, akan kami batasi dengan menerapkan sistem kuota. Sistem kuota dalam 100 tahun ke depan ini. Kalau kami biarkan terus lama-lama ini yang datang ini wisatawan murahan; paling makan nasi bungkus, naik sepeda motor, udah begitu melanggar lagi, terakhir bobol ATM," jelasnya.

Menurut Koster, permasalahan itu harus diatasi secara komprehensif. Untuk kuota wisatawan yang antre, lanjut dia, juga mesti dibarengi dengan kapasitas dan kekuatan daya dukung.

"Tentu (terkait kuota) kami akan rundingkan dengan PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia), dengan semua terkait, itu bagaimana mengaturnya. Kalau kuota kan ngantre orang, yang akan datang tahun depan rebutan dari sekarang daftar," tutur Koster.

"Kami ingin menerapkan sistem itu, tapi berapa jumlahnya nanti kami akan lihat kapasitas, kemudian daya kekuatan daya dukung kita di Bali," pungkasnya.



Simak Video "Tingkat Kepatuhan Wisman di Bali untuk Bayar Pungutan Masih Rendah"
[Gambas:Video 20detik]
(nor/gsp)